ICE Institute sebagai marketplace mata kuliah daring menyediakan beragam mata kuliah dari perguruan tinggi terkemuka yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Dalam platform nya, ICE Institute menggunakan Open edX sebagai Learning Management System (LMS). Open edX sendiri didirikan pada tahun 2012 oleh Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Selain Open edx, sebagian mitra ICE Institute lebih sering menggunakan Moodle sebagai LMS dalam membangun aplikasi e-learning pada perguruan tinggi mereka. Salah satu alasannya, Moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan dalam integrasi dengan sistem yang ada.
Di setiap perguruan tinggi yang menyediakan mata kuliah di ICE Institute memiliki peraturan atau kebijakan tersendiri dalam memberi akses pada materi pembelajaran, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Terbuka (UT). Dimana saat mengakses materi tersebut pengguna akan diarahkan ke LMS perguruan tinggi mereka melalui Learning Technology Interoperability (LTI). Gambaran salah satu mata kuliah asal UT yang diakses melalui LTI, seperti pada Gambar 1. Berbeda hal dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) dimana materi pembelajaran sudah langsung dapat diakses di platform ICE Institute.
Gambar 1. Salah satu mata kuliah asal UT yang diakses melalui Learning Technology Interoperability (LTI)
Secara sederhana diterapkannya LTI ini untuk mendukung interoperability (bisa saling beroperasi) antar sistem yang berbeda. Maka, diharapkan setiap pengguna dapat mengikuti tata cara mempelajari materi di tiap-tiap perguruan tinggi.
.